Jumat, 15 Januari 2016

Gerakan Masyarakat Sadar Menysui Sejak Dini "Gema Susi"

GEMA SUSI
Gerakan Masyarakat Menyusui Sejak Dini
di Balongbendo - Sidoarjo
 
Latar Belakang Kegiatan. 
Angka kematian bayi yang cukup tinggi didunia dapat dihindari dengan pemberian air susu ibu pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan yang berperan  penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimasa depan (Arifin, 2004). Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk ASI ekslusif telah memadai, hal ini terbukti Departemen Kesehatan menggencarkan kampanye pemberian ASI ekslusif selama enam bulan disertai pula dengan informasi manfaat ASI ekslusif (Amori, 2007).
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indicator kesehatan yang sensitif, pada tahun 2003, AKB di Indonesia tercatat 35 per 1000 kelahiran hidup, meskipun AKB di Indonesia tidak mengalami perbaikan tetapi keadaan tetap jauh lebih buruk, sedangkan dilihat dari data ASEAN Statistik Pocketbook dinegara asia bagian timur dan tengah, angka kematian bayi di Vietnam 18, Thailand 17, Filipina 26, Malaysia 5,6, dan Singapura 3  per 1000 kelahiran hidup (Sampurno, 2007).
Kelahiran bayi kiranya merupakan momen yang paling menggembirakan bagi orang tua manapun. Mereka ingin bayi mereka sehat dan memiliki lingkungan emosi dan fisik yang terbaik. Setelah lahir, nutrisi memainkan peran terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi sampai ia berumur sekitar enam bulan (Ramaiah, 2007).
Riset terbaru WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 42 persen penyebab kematian balita di dunia adalah akibat penyakit, yang terbesar adalah pneumonia (20 persen), selebihnya (58 persen) terkait dengan malnutrisi yang seringkali terkait dengan asupan ASI (Siswono, 2006). Dan berdasarkan hasil penelitian Ridwan Amirudin 2007, anak yang tidak diberi ASI ekslusif lebih cepat terserang penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes setelah dewasa,.kemungkinan anak menderita kekurangan gizi dan obesitas (Amiruddin, 2007).
Bayi yang diberi susu selain ASI, mempunyai 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) salah satu factor adalah karena buruknya pemberian ASI (Dep.Kes,RI, 2005) hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 – 2003 hanya 8 % bayi Indonesia yang mendapat ASI ekslusif 6 bulan dan 4% yang mendapat ASI dalam satu jam kelahirannya (Amori, 2007).
Tujuan
  • Meningkatan Kesadaran Masyarakat untuk memberikan  ASI sedini mungkin setelah lahir
  • Meningkatkan upaya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar