Minggu, 24 Januari 2016

Sedikit tentang sejarah Hari Gizi Nasional 

Sejarah Hari Gizi Nasional

Hari Gizi Nasional di Indonesia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 Januari, untuk tahun 2016,

Pentingnya Gizi dalam kehidupan sudah diperkenalkan oleh Bapak Gizi Indonesia almarhum Prof. Poorwo Soedarmo sejak awal Kemerdekaan.

Beliau kala itu diangkat oleh Menteri Kesehatan Dokter J Leimena untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman.

Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada pertengahan tahun 1960-an, kemudian dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951.

Sejak saat itulah pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Kemudian disepakati bahwa tanggal 25 Januari di peringati sebagai Hari Gizi Nasional Indonesia.

Itulah Sejarah Hari Gizi Nasional Indonesia yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 25 Januari.
Apa itu Oksitosin..???

Hormon oksitosin dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior yang fungsinya; merangsang produksi ASI, kontraksi di akhir kehamilan dan penyusutan rahim setelah melahirkan

Hormon yang bertanggungjawab untuk merangsang kontraksi pada rahim saat proses persalinan. Bagi perempuan yang mengalami kontraksi lambat, tetesan oksitosin dapat digunakan untuk membantu kontraksi lebih kuat dan teratur. Selain itu, hormon oksitosin juga memainkan peranan penting saat setelah proses melahirkan. Yakni, merangsang rahim berkontraksi lagi untuk mengeluarkan plasenta.


Pelepasan hormon oksitosin berlangsung secara alami, namun terdapat suatu cara untuk mendorongnya lebih cepat. Diantaranya, melalui proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Meletakkan bayi di atas perut ibu, agar bayi mencari payudara ibunya sendiri, dapat merangsang pelepasan oksitosin. Sehingga, wanita disarankan untuk melakukannya secepat mungkin setelah melahirkan, untuk membantu keluarnya plasenta. Jika plasenta gagal keluar, ibu akan diberikan hormon sintetis yang mereplikasi efek oksitosin untuk membantu rahim berkontraksi.

Oksitosin  juga memainkan peranan penting di luar proses melahirkan. Setiap kali menyusui, ibu akan melepaskan hormon oksitosin yang membantu rahim menciut dan kembali ke ukuran normal.

Jumat, 22 Januari 2016


Apakah Hormon Prolaktin itu ?

Prolaktin merupakan salah satu hormon seks pada pria maupun wanita.
Dalam keadaan normal kadar hormon prolaktin di dalam tubuh berkisar antara 1,39-24,20 ng/ml.
Hormon prolaktin dihasilkan oleh kelenjar pituitari anterior yang terletak di otak. Hormon ini berperan dalam perkembangan payudara selama kehamilan dan fungsi menyusui. Dalam keadaan normal, kadar hormon prolaktin akan meningkat pada masa kehamilan dan menyusui.  Kadar hormon prolaktin yang melebihi normal dikenal sebagai hiperprolaktinemia.

Kadar hormon prolaktin yang melebihi normal akan menyebabkan keluarnya air susu dari payudara (galaktorea), gangguan dalam periode menstruasi wanita, gangguan kesuburan (infertilitas), dan disfungsi ereksi pada laki-laki. Peningkatan kadar prolaktin dapat menekan sekresi atau produksi hormon FSH dan GnRH yang berujung menjadi gangguan proses menstruasi dan dapat menyebabkan amenore sekunder (tidak menstruasi selama 6 bulan atau lebih). Peningkatan hormon prolaktin akan mengganggu keseimbangan hormon reproduksi lain yang berperan dalam ovulasi (pelepasan sel telur) dan dapat mempengaruhi kesuburan.

Kadar hormon prolaktin dapat juga meningkat diluar masa hamil dan menyusui akibat adanya beberapa penyakit yang mempengaruhi hipotalamus atau kelenjar pituitari di otak, akibat penggunaan obat-obatan tertentu, ataupun akibat adanya penyakit di organ lain seperti hati, ginjal, ovarium, dan tiroid.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini untuk Kesehatan Bayi

Tanpa bantuan, bayi baru lahir yang ditempatkan pada dada atau perut sang ibu secara alami dapat mencari sendiri sumber air susu ibu (ASI) dan menyusu. Proses penting inilah yang disebut inisiasi menyusui dini (IMD).
ASI telah terbukti berperan penting sebagai sumber makanan utama dan perlindungan bayi baru lahir dari berbagai penyakit. Proses menyusui ini sebenarnya dapat dimulai dan dikuatkan dengan inisiasi menyusui dini (IMD). Sayang, belum banyak orang yang memahami pentingnya prosedur ini untuk bayi.
Inisiasi menyusui dini, Alodokter
World Health Organizations (WHO) merekomendasikan proses inisiasi menyusui dini dijalankan selama 1 jam pertama kehidupan awal bayi. Proses tersebut dilaksanakan dengan cara menempatkan bayi di dada ibunya segera setelah sang bayi keluar dari jalan lahir. Bayi ini kemudian akan secara alami, tanpa dibantu, mencari puting ibunya untuk menyesap ASI.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan menjalankan proses IMD:
  • Memberi kesempatan pada bayi untuk mendapatkan kolostrum, yaitu tetes ASI pertama ibu yang kaya nutrisi dan membantu mencegah penyakit. Cairan pertama dari ASI ini biasanya berwarna kuning, sangat padat, dan hanya sebanyak kira-kira satu sendok teh.
  • Proses ini juga menunjang keberhasilan ASI eksklusif hingga setidaknya 4 bulan selanjutnya. ASI eksklusif mengandung arti bahwa makanan bayi hanyalah ASI, tanpa cairan atau makanan padat lain termasuk air mineral. ASI eksklusif ini umumnya diterapkan di usia bayi 0  sampai 6 bulan.
  • Bukti menunjukkan bahwa kulit bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit ibunya (skin-to-skin contact) segera setelah ia lahir ke dunia dapat membangun keintiman dengan sang ibu menjadi lebih dalam.  Proses ini juga membantu membuat bayi tetap merasa hangat setelah keluar dari rahim.  Lebih jauh, kulit tubuh bayi yang bersentuhan langsung dengan kulit tubuh ibunya merupakan cara efektif untuk dilakukan tidak hanya saat proses inisiasi menyusui dini, tapi bisa kapan saja, untuk menenangkan bayi saat sakit dan membuat sang ibu lebih nyaman.
  • Bayi menjadi lebih tenang dan relatif tidak terlalu sering menangis.
  • Mengurangi angka kematian bayi baru lahir.
  • Meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, dan daya tahan tubuh bayi, terutama di usia 0 – 1 tahun.
  • Lebih menstabilkan napas bayi, terutama setelah dilahirkan.
  • Membantu ibu untuk pulih lebih cepat setelah proses persalinan.
Meski mengandung banyak manfaat, tetapi penerapan proses ini tidak mudah. Umumnya dikarenakan belum banyak orang yang memahami pentingnya prosedur ini.

Agar IMD dapat Diterapkan

Di Indonesia, persoalan dan tantangan yang sering dihadapi adalah belum banyak rumah sakit ataupun bidan yang mengakomodasi proses inisiasi menyusui dini ini. Oleh karenanya, untuk dapat menerapkan proses ini, penting bagi para calon ibu untuk memilih rumah sakit yang pro-ASI dan pro-IMD. Berikut beberapa hal yang wajib ditanyakan saat mencari tempat bersalin jika ingin menerapkan inisiasi menyusui dini:
  • Apakah rumah sakit tersebut memiliki kebijakan untuk menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan atau rooming-in pasca persalinan.
  • Rumah sakit tersebut sebaiknya tidak menyarankan ibu, terutama yang belum berhasil memproduksi ASI, untuk memberikan susu formula kepada bayi.
  • Apakah dokter dan atau perawat yang akan membantu persalinan pro-ASI dan siap membantu ibu untuk menyusui.
  • Kepastian untuk memberikan waktu kepada ibu dan bayi untuk melakukan inisiasi menyusui dini setelah persalinan dan membiarkan bayi menyusu selama yang ia butuhkan.
  • Keperluan lain seperti memandikan dan menimbang bayi dapat ditunda setelah proses IMD.
Namun memang ada kalanya beberapa prosedur seperti operasi caesar di luar rencana atau komplikasi lain saat persalinan sering membuat proses ini tidak dapat dijalankan. Meski demikian, penting bagi ibu untuk menekankan keinginannya untuk menjalankan prosedur ini, jika memang masih memungkinkan.
Pada akhirnya, inisiasi menyusui dini dapat berhasil diterapkan jika ibu yang menjalani proses persalinan telah siap secara fisik dan mental. Proses ini juga hanya akan berhasil jika sang ibu percaya diri dan didukung penuh oleh semua pihak di sekitarnya, terutama rumah sakit, dokter yang menjalankan proses persalinan, dan keluarga.

Rabu, 20 Januari 2016

Bidan Desa sedang mendampingi kegiatan Gema Susi
 
Gerakan masyarkat sadar menyusui sejak dini memerlukan keterlibatan dan peran serta yang aktif dari semua unsur yang terkait terutama peran Tempat pelayanan kesehatan di desa dalam hal ini Polindes, posyandu dan sebagainya.
 Gambar di atas menunjukkan kegiatan kelas ibu hamil di Desa Seketi - Balongbendo Sidoarjo
 


Senin, 18 Januari 2016

1. Berkolaborasi dengan kegiatan kelas ibu hamil di desa Jeruk legi, Penambangan dan Balongbendo - Kec. Balongbendo
2. Sebanyak 11 Ibu Hamil menyatakan bersedia melaksakan Inisiasi Menyusui Dini




Jumat, 15 Januari 2016


Ibu - ibu hamil di kegiatan kelas hamil maupun yang berkunjung di Puskesmas Balongbendo teken kontrak menyatakan siap melakukan IMD

Gerakan Masyarakat Sadar Menysui Sejak Dini "Gema Susi"

GEMA SUSI
Gerakan Masyarakat Menyusui Sejak Dini
di Balongbendo - Sidoarjo
 
Latar Belakang Kegiatan. 
Angka kematian bayi yang cukup tinggi didunia dapat dihindari dengan pemberian air susu ibu pemberian ASI semaksimal mungkin merupakan kegiatan yang berperan  penting dalam pemeliharaan anak dan persiapan generasi penerus dimasa depan (Arifin, 2004). Dukungan politis dari pemerintah terhadap peningkatan penggunaan ASI termasuk ASI ekslusif telah memadai, hal ini terbukti Departemen Kesehatan menggencarkan kampanye pemberian ASI ekslusif selama enam bulan disertai pula dengan informasi manfaat ASI ekslusif (Amori, 2007).
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indicator kesehatan yang sensitif, pada tahun 2003, AKB di Indonesia tercatat 35 per 1000 kelahiran hidup, meskipun AKB di Indonesia tidak mengalami perbaikan tetapi keadaan tetap jauh lebih buruk, sedangkan dilihat dari data ASEAN Statistik Pocketbook dinegara asia bagian timur dan tengah, angka kematian bayi di Vietnam 18, Thailand 17, Filipina 26, Malaysia 5,6, dan Singapura 3  per 1000 kelahiran hidup (Sampurno, 2007).
Kelahiran bayi kiranya merupakan momen yang paling menggembirakan bagi orang tua manapun. Mereka ingin bayi mereka sehat dan memiliki lingkungan emosi dan fisik yang terbaik. Setelah lahir, nutrisi memainkan peran terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi sampai ia berumur sekitar enam bulan (Ramaiah, 2007).
Riset terbaru WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa 42 persen penyebab kematian balita di dunia adalah akibat penyakit, yang terbesar adalah pneumonia (20 persen), selebihnya (58 persen) terkait dengan malnutrisi yang seringkali terkait dengan asupan ASI (Siswono, 2006). Dan berdasarkan hasil penelitian Ridwan Amirudin 2007, anak yang tidak diberi ASI ekslusif lebih cepat terserang penyakit kronis seperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes setelah dewasa,.kemungkinan anak menderita kekurangan gizi dan obesitas (Amiruddin, 2007).
Bayi yang diberi susu selain ASI, mempunyai 17 kali lebih besar mengalami diare, dan 3 sampai 4 kali lebih besar kemungkinan terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) salah satu factor adalah karena buruknya pemberian ASI (Dep.Kes,RI, 2005) hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002 – 2003 hanya 8 % bayi Indonesia yang mendapat ASI ekslusif 6 bulan dan 4% yang mendapat ASI dalam satu jam kelahirannya (Amori, 2007).
Tujuan
  • Meningkatan Kesadaran Masyarakat untuk memberikan  ASI sedini mungkin setelah lahir
  • Meningkatkan upaya pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan dan meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun

Kamis, 14 Januari 2016



Latar Belakang Kegiatan 
 
Rekomendasi WHO
          Proses Menyusui dilakukan dalam 1 jam pertama
          Susui Secara Eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan
          Berikan makanan pendamping ASI pada saat bayi berusia 6 bulan
          Teruskan menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih
Aspek Agama
Al Baqarah 233
“ Para Ibu hendaknya menyusui anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”
Luqman ayat 14
“ Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik ) kepada kedua orang ibu bapaknya : ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah tambah  dan menyapihnya dalam DUA tahun”
Fakta hasil penelitian
1. Mengurangi Perdarahan setelah melahirkan dan Kurang darah - Anemia ( Klaus and Kennel 2001).
2. Mengurangi Kanker Payudara ( Freudenheim 1994, Tryggvadottir et all. Am J Epidemiol 154:37-42. 2001, (Goa et all . Int J Cancer , 87:295-300: 2000, Martin et all . Journal of the
National Cancer Institute England 94:1446-1457, 2005 )
3. Mengurangi Kanker Indung Telur (Chiaffarino 2005)
4. Mengurangi Kanker Rahim ( Okamura 2006)
5. Mengurangi resiko Diabetes Mellitus dan gangguan Metabolisme (StuebeAM 2005, Ram 2008, Gunderson 2010 )
6. Mengurangi resiko Hypertensi, Stroke, penyakit Jantung Koroner (Schwarz 2009) 83
7. Mengurangi Keropos Tulang ( Karlsson MK 2005)
8. Mengurangi resiko Rheumatik ( Karlson EW 2004)
9. Metoda KB paling aman, ( Egbuonu I 2005)
10. Mengurangi resiko kegemukan - Obesitas ( Kac G Beniciio MHDA et all 2004)
11.Mengurangi Stres dan Kegelisahan (Groer M W , Biol. Res. Nurs 7 : 106-117, 2005)
12.Mengurangi 4,8 kali tindakan kekerasan dan menelantarkan anak (Lane Strathearn et al Pediatrics 2009 ; 123 ; 483 – 493)

Sosialisasi Kegiatan 

Kegiatan dilaukan di acara pertemuan rutin Pertemuan PKK Tingkat Kecamatan Balongbendo - Sidoarjo
- Kegiatan di maksudkan untuk mengenalkan kegiatan serta penggalangan dukungan dari lintas sektor yang terkait